Pada suatu kesempatan saya melakukan kunjungan dinas untuk sosialisasi program kepada proyek di kota tegal selama beberapa hari.
"Tegal Keminclong, Moncer Kotane" begitulah slogan dari kota tegal yang terpasang dihampir setiap sudut kota dan papan reklame.ntah apa maksud dari slogan itu saya juga kurang begitu memahami.yang menarik dari tegal adalah, tidak adanya warteg di tegal :P, walaupun warteg merajai hampir disetiap sudut kota jakarta, namun selama sepekan saya di tegal belum menjumpai warung makan tegal (warteg) yang ada makan di restoran padang, soto betawi, dan soto semarang. Dan yang menarik lagi adalah makanannya yang super enak dan super murah. barusan saya diajak makan sama orang proyek soto balungan, hanya dengan 6.000 rupiah saya bisa makan soto balungan yang lezat dan kenyang. mungkin klo di jakarta uang segitu hanya dapet makan dengan gorengan atau telor. Ada juga warung makan padang di dekat pantura yang super murah dan enak, nama warung makannya saya lupa yang jelas terletak disebelah kanan klo kita dari arah semarang. makan nasi padang dengan lauk apapun tarifnya 7.000 saja, terserrah kita mau ngambil pake rendang, kikil, ikan, semuanya 7.000 aja :D. Sampai saya berkata dalam hati "mungkin harga sapi di tegal lebih murah-murah kali yakk"
setidaknya ada suasana baru ketika mengunjungi tegal, lalu lintas diperkotaan yang masih lengang walaupun waktu sudah menunjukkan jam 06.30. berbeda jauh dengan kota jakarta.namun hal ini tidak berlaku untuk jalan raya panturanya yang padat pada pagi dan malam harinya yang didominasi oleh truk-truk dan bis.
saya sedikit beruntung karena lokasi kantor proyek yang dikunjungi tidak berada di pusat kota atau tepian jalan pantura.disamping itu juga "katanya" menurut orang sini masakan orang-orang MARGADANA terkenal enak-enak.
No comments:
Post a Comment