Sunday, March 31, 2013

Menghitung PPh 21

PPh 21 atau pajak penghasilan merupakan pajak yang dibayarkan ketika kita mempunyai penghasilan atau dari gaji yang kita dapatkan per bulan. Awalnya aku pikir menghitung PPh itu gampang tinggal gapok kita dikali sekian persen dapatlah PPh kita, ternyata rumusnya rumit tapi asik klo sudah tahu perhitungannya. berikut perhitungan pph yang dibayarkan setiap bulan  :

GAJI   =  (PENGHASILAN BRUTO - (BIAYA JABATAN + IURAN PENSIUN) X 12 )  - PTKP


PPh21   =  GAJI *  Tarif PKP /12

                                
Keterangan :
  • Biaya Jabatan : Total gaji Seb PPh X 5 % Jika hasilnya lebih dari 500.000 maka dianggap 500.000 atau 6.000.000 per tahun 
  • PTKP : Penghasilan Tidak Kena Pajak dihitung berdasarkan status pegawai dan menurut peraturan yang berlaku mulai tahun 2013 dapat dilihat di tabel berikut ini
  • Untuk diri WP Rp 24.300.000
  • Tambahan WP Kawin Rp 2.025.000
  • Tambahan untuk penghasilan istri digabung dengan penghasilan suami Rp 24.300.000
  • Tambahan untuk anggota keluarga yang menjadi tanggungan (max 3 orang) @ Rp 2.025.000
  • TK/0 = Rp 24.300.000
  • K/0 = Rp 26.325.000
  • K/1 = Rp 28.350.000
  • K/2 = Rp 30.375.000
  • K/3 = Rp 32.400.000
Untuk perhitungan PPh 21 besarnya PTKP maksimal adalah Rp 32.400.000, sedangkan untuk perhitungan PPh Orang Pribadi, besarnya PTKP maksimal menjadi Rp 56.700.000 untuk WP dengan status K/I/3.

  • PKP (Penghasilan Kena Pajak)
  1. Penghasilan <= 50.000.000 Tarifnya 5 %
  2. Penghasilan >= 50.000.001 Tarifnya 15 %
  3. Penghasilan >= 250.000.001 Tarifnya 25 %
  4. Penghasilan > 500.000.000 Tarifnya 30 %

Lanjut ....

Wednesday, March 27, 2013

IT Ideal

Sejak 2007 berkarir di dunia IT, rasa-rasanya Lingkungan kerja di bidang IT belum mencapai kata ideal, bukan berarti tidak bersyukur tapi rasa-rasanya saya kurang memanfaatkan potensi otak yang diberikan Allah kepada saya. atau bisa jadi perusahaan tempat saya bekerja core bisnisnya bukan IT jadi mengganggap IT tidak penting. Ibaratnya Udara yang kita hirup, seperti itulah IT. Tak terasa ketika kita sehat, namun ketika kita masuk rumah sakit dan gak bisa bernafas. betapa berharganya udara ini.

Ketika infrastruktur dan perangkat pendukung IT perusahaan berjalan sebagaimana mestinya (Running Well) tak ada satupun orang IT yang disentuh/diperhatikan (Untouchble). Tapi ketika ada masalah sedikit saja terkait masalah IT, dari yang gak penting banget sampe penting, dari gak bisa ngeprint gara-gara tombolnya blom dipencet sampai gagal dapet Proyek  gara-gara  gagal upload :-). IT dilibatkan ketika ada masalah. 

Mungkin seperti perusahaan IT kelas dunia seperti Yahoo dan Goolge yang menempatkan IT bukan sebagai OPEX melainkan belanja IT sebagai CAPEX. tentu saja kita tidak usah jauh-jauh membandingkan dengan kelas dunia, perusahaan perbankan di tanah air yang menempatkan belanja IT menjadi agenda utama. Mandiri berani belanja Capex untuk IT Miliaran Dolar. Core Bisnis mereka perbankan tapi IT menjadi tulang punggung utama, IT Ofline beberapa jam saja, ribuan custumer Complain. Bahkan Pertamina berani mengeluarkan Jutaan Dolar HANYA untuk aplikasi saja.

Itu mungkin menurut saya yang disebut ideal, IT menjadi satu kesatuan tak terpisahkan dari core bisnis, IT mempunyai struktur organisasinya sendiri yang bisa dimintai pertanggungjawaban ketika ada masalah, bebas mengarahkan kemana arah perkembangan IT suatu perusahaan melangkah.

Lanjut ....